Selasa, 21 Januari 2025

Shooting Sport (Menembak)

 

https://www.acehprov.go.id/berita

Olahraga menembak adalah salah satu cabang olahraga yang mengandalkan presisi, konsentrasi, dan keterampilan menggunakan senjata api atau alat tembak lainnya, seperti pistol angin atau senapan. Walaupun awalnya berkembang sebagai kemampuan berburu dan bertahan, menembak kini menjadi salah satu olahraga kompetitif yang populer di dunia.

Olahraga menembak disebut dengan shooting sport. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini dikenal sebagai olahraga menembak atau tembak sasaran, tergantung pada jenis dan fokus kegiatannya. Di tingkat internasional, olahraga ini berada di bawah naungan organisasi seperti ISSF (International Shooting Sport Federation) yang mengatur berbagai cabang menembak dalam kompetisi resmi.

A. Sejarah Olahraga Menembak

Menembak sebagai olahraga mulai dikenal di Eropa pada abad ke-19. Awalnya, kompetisi menembak diadakan oleh klub-klub lokal menggunakan senjata berburu. Pada tahun 1896, menembak resmi menjadi salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade modern pertama di Athena. Hingga kini, olahraga ini terus berkembang, mencakup berbagai kategori dan tingkat kompetisi, mulai dari amatir hingga profesional.

B. Teknik Dasar Menembak

Untuk menjadi penembak yang baik, beberapa teknik dasar perlu dikuasai:

1. Sikap Tubuh (Stance): Sikap tubuh yang stabil sangat penting untuk menjaga keseimbangan. Umumnya, sikap tubuh dibagi menjadi: Stance isosceles: Kedua kaki sejajar dengan lebar bahu.Stance weaver: Kaki kiri sedikit maju, membentuk sudut pada bahu.

 2. Pegangan (Grip): Cara memegang senjata harus kuat tetapi tidak kaku agar tidak mengganggu presisi.

3. Fokus pada Sasaran: Mata harus terkunci pada sasaran, sementara tangan dan jari menyesuaikan posisi senjata.

4. Tarikan Pelatuk (Trigger Control): Tarikan pelatuk harus halus untuk menghindari hentakan yang bisa menggeser arah tembakan.

5. Pernafasan: Mengontrol pernafasan penting agar tembakan lebih akurat, biasanya dilakukan saat jeda setelah menghembuskan nafas.

C. Jenis Olahraga Menembak

Menembak memiliki berbagai disiplin yang dikelompokkan berdasarkan jenis senjata dan teknik yang digunakan. Beberapa jenis olahraga menembak adalah:

1. Pistol Shooting: Menggunakan pistol sebagai alat utama. Kategori ini populer dalam Olimpiade.

2. Rifle Shooting: Menggunakan senapan laras panjang, biasanya untuk sasaran jarak jauh.

3. Shotgun Shooting: Menembak sasaran bergerak, seperti clay pigeon (sasaran tanah liat) yang dilempar ke udara.

4. Archery Shooting: Menembak menggunakan panah, termasuk dalam kategori olahraga tradisional.

5. Airsoft dan Paintball: Variasi modern dengan alat tembak replika, lebih sering dimainkan untuk hiburan dan simulasi taktik.

D. Manfaat Olahraga Menembak

1. Meningkatkan Konsentrasi: Menembak memerlukan fokus tinggi, sehingga dapat melatih kemampuan konsentrasi seseorang.

2. Melatih Kesabaran: Dalam menembak, kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan hasil maksimal.

3. Mengurangi Stres: Aktivitas ini sering dianggap sebagai cara untuk meluapkan emosi secara positif.

4. Meningkatkan Koordinasi: Keterampilan tangan, mata, dan otak dilatih secara simultan.

5. Memperkuat Otot: Postur tubuh yang stabil saat menembak membantu menguatkan otot inti dan lengan.

E. Keamanan dalam Menembak

Olahraga ini memerlukan perhatian ekstra pada aspek keamanan, karena melibatkan alat berbahaya. Beberapa aturan penting adalah:

1. Selalu Gunakan Alat Pelindung: Seperti kacamata dan penutup telinga.

2. Pastikan Senjata Aman: Periksa apakah senjata dalam kondisi tidak terisi saat tidak digunakan.

3. Hanya Menembak di Area yang Disetujui: Lapangan tembak resmi memastikan keselamatan penembak dan orang lain di sekitarnya.

4. Ikuti Pelatihan Khusus: Penembak pemula disarankan mengikuti kursus atau pelatihan di bawah bimbingan profesional.

F. Kesimpulan

Olahraga menembak bukan hanya soal mengasah kemampuan menggunakan senjata, tetapi juga mengembangkan ketenangan, konsentrasi, dan kedisiplinan. Meskipun terlihat menantang, olahraga ini cocok untuk berbagai usia jika dilakukan di bawah pengawasan yang tepat. Dengan praktik yang konsisten dan pemahaman teknik yang benar, menembak bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.


Source :

Surfing (Berselancar)

Source: https://www.google.com

Surfing, atau selancar, adalah olahraga air di mana seorang peselancar menggunakan papan untuk mengendarai bagian depan gelombang yang bergerak, yang biasanya membawa peselancar menuju pantai. 

A. Sejarah Surfing

Surfing memiliki akar budaya yang dalam di Polinesia dan Hawaii, di mana aktivitas ini lebih dari sekadar olahraga, melainkan bagian integral dari kehidupan dan spiritualitas masyarakat setempat. 

B. Teknik Dasar Surfing

Beberapa teknik dasar dalam surfing meliputi:

Paddling (Mengayuh): Gerakan mengayuh dengan tangan untuk menangkap gelombang.

Take Off (Berdiri): Transisi dari posisi berbaring ke berdiri di atas papan saat menangkap gelombang.

Bottom Turn: Belokan dasar setelah berdiri untuk mengikuti arah gelombang.

Cutback: Manuver berbalik arah menuju bagian gelombang yang lebih kuat setelah menjauh darinya.

Floater: Meluncur di atas bagian gelombang yang pecah.

Menguasai teknik-teknik ini memerlukan latihan dan pemahaman tentang karakteristik gelombang. 

C. Peralatan Surfing

Peralatan utama dalam surfing adalah papan selancar, yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk sesuai dengan gaya dan kondisi gelombang. Selain itu, leash (tali pengikat) yang menghubungkan papan dengan pergelangan kaki peselancar, dan wetsuit (pakaian selam) untuk menjaga suhu tubuh di air dingin, juga sering digunakan. 

D. Manfaat Surfing

Surfing menawarkan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kebugaran fisik, keseimbangan, dan kekuatan otot. Selain itu, aktivitas ini juga dapat memberikan efek relaksasi dan mengurangi stres. 

E. Keselamatan dalam Surfing

Keselamatan adalah aspek penting dalam surfing. Peselancar harus memahami kondisi laut, arus, dan cuaca sebelum berselancar. Penggunaan peralatan yang sesuai dan pengetahuan tentang etika di air juga penting untuk mencegah kecelakaan. 

Surfing bukan hanya olahraga, tetapi juga gaya hidup yang menghubungkan individu dengan alam dan komunitas global.

Source :

https://en.wikipedia.org/wiki/Surfing?utm

https://insta360.co.id/artikel/news/apa-itu-surfing-penjelasan-sejarah-dan-teknik-surfing/

Skydiving

Skydiving, atau terjun payung, adalah olahraga ekstrem yang melibatkan lompatan dari pesawat pada ketinggian tertentu, diikuti dengan periode terjun bebas sebelum membuka parasut untuk mendarat dengan aman. 

A. Sejarah Singkat Skydiving

Skydiving awalnya berkembang dari penggunaan militer sebagai metode penyebaran pasukan dan peralatan. Seiring waktu, aktivitas ini berevolusi menjadi olahraga rekreasi dan kompetitif yang populer di seluruh dunia. 

B. Proses dan Tahapan Skydiving

Proses skydiving umumnya melibatkan beberapa tahapan:

1. Persiapan dan Pelatihan: Sebelum melakukan lompatan, peserta menerima pelatihan mengenai prosedur keselamatan, teknik melompat, posisi tubuh saat terjun bebas, dan penggunaan peralatan. 

2. Penerbangan ke Ketinggian Lompat: Peserta naik pesawat kecil yang membawa mereka ke ketinggian antara 10.000 hingga 14.000 kaki. 

3. Lompatan dan Terjun Bebas: Setelah mencapai ketinggian yang ditentukan, peserta melompat dari pesawat dan mengalami terjun bebas selama sekitar 30 hingga 60 detik, tergantung pada ketinggian lompatan. 

4. Pembukaan Parasut: Pada ketinggian sekitar 5.000 kaki, parasut dibuka untuk memperlambat kecepatan turun. 

5. Pendaratan: Peserta mengarahkan parasut menuju area pendaratan yang ditentukan dan mendarat dengan aman. 

C. Persyaratan dan Lisensi

Untuk melakukan skydiving secara mandiri, seseorang harus memiliki lisensi yang diperoleh melalui serangkaian pelatihan dan ujian. Materi pelatihan meliputi prosedur naik dan turun pesawat, pemahaman komponen peralatan, dan teknik keselamatan lainnya. 

D. Tips Keselamatan untuk Pemula

Usia Minimal: Umumnya, usia minimal untuk melakukan skydiving adalah 18 tahun. 

Kondisi Fisik: Pastikan dalam kondisi fisik yang baik dan sehat. Hindari konsumsi alkohol 24 jam sebelum lompatan. 

Pakaian: Kenakan pakaian sporty yang pas dengan tubuh dan sepatu tertutup yang nyaman. 

Fokus dan Konsentrasi: Tetap tenang dan ikuti instruksi dari instruktur selama proses skydiving. 

E. Manfaat Skydiving

Selain memberikan sensasi petualangan, skydiving juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi rasa takut, dan memberikan perasaan bebas yang unik. 

Lokasi Skydiving di Indonesia

Beberapa lokasi populer untuk skydiving di Indonesia meliputi:

Matantimali, Sulawesi Tengah: Dikenal sebagai salah satu destinasi skydiving terbaik di Asia dengan pemandangan alam yang menakjubkan. 

Nusawiru Paracenter, Jawa Barat: Drop zone sipil pertama di Indonesia yang menawarkan fasilitas lengkap untuk skydiving. 

Danau Lido, Jawa Barat: Menyajikan pengalaman terjun payung di atas hamparan Danau Lido yang indah. 

Sebelum memutuskan untuk melakukan skydiving, disarankan untuk melakukan riset mendalam, memilih sekolah atau instruktur yang berlisensi, dan memastikan semua peralatan dalam kondisi baik untuk menjamin keselamatan dan pengalaman yang menyenangkan.

Source:

https://id.wikipedia.org/wiki/Terjun_payung?utm_source

https://www.britannica.com/sports/skydiving?utm_source

Pétanque

https://www.google.com/url?sa

Pétanque adalah olahraga tradisional asal Prancis yang dimainkan dengan melempar bola besi sedekat mungkin ke bola kayu kecil yang disebut cochonnet. Kata Petan berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat. Salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki yang menapak ke tanah.

Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958.

A. Sejarah

Pada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno telah memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu yang disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi dibawa ke Provence (wilayah selatan Prancis) oleh tentara Romawi dan pelaut. Pada sebuah makam Romawi di Florence wilayah Italia, terdapat nisan yang menggambarkan tentang permainan ini dengan dekorasi nisan yang terlihat seperti orang yang sedang membungkuk untuk mengukur poin.

Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma menggantikan target yang awalnya bola batu dengan bola kayu. Pada Abad Pertengahan Erasmus menyebut permainan itu sebagai globurum, tetapi selanjutnya oleh berbagai kalangan lebih dikenal sebagai ‘boule,’ atau bola, dan permainan ini mulai dimainkan di seluruh Eropa.

Raja Henry III dari Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dia ingin warganya lebih berlatih memanah sebagai bela negara dibanding memainkan boule.

Pada abad 14, Charles IV dan Charles V dari Prancis juga melarang seluruh olahraga untuk rakyat jelata karena yang boleh berolahraga hanya kalangan bangsawan. Larangan ini baru pada abad ke-17 dicabut.

Pada abad ke-19, di Inggris olahraga permainan ini disebut dengan lawn-bouwling, sedangkan di Prancis, olahraga ini tetap dikenal sebagai boule yang dapat dimainkan di seluruh lapisan masyarakat. Meissonnier seorang seniman Prancis membuat dua lukisan menunjukkan orang-orang bermain permainan ini, sedangkan Honoré de Balzac dalam La Comédie humaine menggambarkan permainan ini dalam dramanya.

Di Prancis Selatan boule telah berevolusi menjadi jeu Provençal (boule lyonnaise) yang mirip dengan petanque, kecuali ukuran lapangannya yang jauh lebih besar dari petanque dan pemain harus berlari tiga langkah sebelum membuang bola. Permainan ini dimainkan di desa-desa di seluruh Provence, pada lapangan tanah di bawah naungan pohon. Permainan ini diceritakan secara rinci pada memoar novelis Marcel Pagnol.

B. Peraturan Dasar 

Jumlah Pemain: Permainan dapat dimainkan antara dua individu (tunggal) atau dua tim yang masing-masing terdiri dari dua atau tiga pemain. 

Peralatan: Setiap pemain menggunakan bola besi (boule) dengan diameter antara 70,5 hingga 80 mm dan berat antara 650 hingga 800 gram. Bola kayu kecil (cochonnet) berdiameter sekitar 30 mm digunakan sebagai target. 

Lapangan: Permainan biasanya dimainkan di permukaan tanah keras atau kerikil dengan ukuran lapangan minimal 4 meter lebar dan 15 meter panjang. 

Tujuan Permainan: Melempar boule sedekat mungkin ke cochonnet. Setelah semua boule dilempar, tim dengan boule terdekat ke cochonnet mendapatkan poin. Permainan berlanjut hingga salah satu tim mencapai 13 poin.

C. Teknik Dasar

Pointing: Melempar boule agar berhenti sedekat mungkin dengan cochonnet. Teknik ini membutuhkan kontrol dan presisi tinggi. 

Shooting: Melempar boule dengan tujuan mengenai dan menggeser boule lawan yang dekat dengan cochonnet. Teknik ini memerlukan kekuatan dan akurasi.

D. Strategi Permainan

Boule Devant, Boule d'Argent: Pepatah Prancis yang berarti "Bola di depan adalah bola berharga." Menempatkan boule di depan cochonnet dapat menghalangi lawan dan memberikan keuntungan strategis. 

Mengatur Jarak Cochonnet: Mengubah jarak lemparan cochonnet untuk menyesuaikan dengan kekuatan tim sendiri atau mengecoh lawan.

E. Manfaat 

1. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan

Lemparan boule memerlukan koordinasi tangan-mata yang baik.

Mengatur posisi tubuh selama permainan melatih keseimbangan.

2. Melatih Konsentrasi dan Strategi

Pemain harus fokus pada jarak, posisi cochonnet, dan boule lawan.

Menyusun strategi untuk memenangkan poin meningkatkan keterampilan berpikir logis.

3. Meningkatkan Kebugaran Fisik

Aktivitas berjalan di lapangan dan melakukan lemparan membantu menjaga kebugaran tubuh.

Permainan ini cocok untuk semua kalangan usia karena tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berlebihan.

4. Menjalin Interaksi Sosial

Pétanque sering dimainkan dalam kelompok, sehingga mempererat hubungan sosial.

Kompetisi atau permainan santai memberikan kesempatan untuk bersosialisasi.


Source :

Golf

Souce : https://www.google.com

Golf adalah olahraga luar ruangan yang dimainkan secara perorangan atau tim dengan tujuan memasukkan bola ke dalam lubang-lubang di lapangan dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin. Bola dipukul menggunakan satu set tongkat pemukul yang disebut stik golf. Olahraga ini tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masing memiliki desain unik, biasanya terdiri dari 9 atau 18 lubang.

A. Sejarah 

Golf modern berasal dari Skotlandia pada abad ke-15. Catatan tertulis pertama tentang golf adalah larangan James II terhadap permainan ini pada tahun 1457 karena dianggap mengganggu latihan panahan. Larangan tersebut dicabut pada tahun 1502 ketika James IV sendiri mulai bermain golf. Lapangan golf standar 18 lubang pertama kali dibuat di St Andrews pada tahun 1764.

B. Anatomi Pandang Golf

Sebuah padang golf terdiri dari beberapa komponen utama:
  • Teeing Ground (Tee Box): Area awal tempat pemain melakukan pukulan pertama pada setiap lubang.
  • Fairway: Area antara teeing ground dan green dengan rumput yang dipangkas rapi, memudahkan bola untuk dipukul.
  • Green: Area di sekitar lubang dengan rumput yang sangat pendek, dirancang untuk putting.
  • Hazard: Rintangan seperti bunker (perangkap pasir) atau area berair yang ditambahkan untuk meningkatkan tingkat kesulitan permainan.

C. Cara Bermain

Permainan golf terdiri dari beberapa jenis pukulan:

Tee Shot: Pukulan pertama dari teeing ground.

Fairway Shot: Pukulan yang dilakukan dari fairway menuju green.

Bunker Shot: Pukulan yang dilakukan jika bola mendarat di bunker.

Putting: Pukulan di atas green untuk menggulirkan bola ke dalam lubang.


Tujuan utama adalah memasukkan bola ke dalam lubang dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin. Skor dalam golf ditentukan berdasarkan jumlah pukulan yang dilakukan dibandingkan dengan par (jumlah pukulan standar) untuk setiap lubang. Istilah skor meliputi birdie (satu pukulan di bawah par), eagle (dua pukulan di bawah par), bogey (satu pukulan di atas par), dan seterusnya.

D. Peralatan Golf

Peralatan utama dalam golf meliputi:

Stik Golf (Club): Terdiri dari tiga jenis utama: wood (untuk pukulan jarak jauh), iron (untuk jarak menengah), dan putter (untuk putting di green).

Bola Golf: Bola kecil dengan diameter minimum 42,67 mm dan massa lebih dari 45,93 gram.

Tee: Alat kecil untuk menempatkan bola sedikit di atas permukaan tanah saat melakukan tee shot.

E. Manfaat Bermain Golf

Bermain golf memiliki sejumlah manfaat, antara lain:

Menguatkan Otot: Gerakan dalam golf melibatkan berbagai otot tubuh, membantu meningkatkan kekuatan otot.

Meningkatkan Kesehatan: Berjalan di lapangan golf dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Meningkatkan Fleksibilitas: Gerakan ayunan dalam golf membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh.

Koneksi Sosial: Golf sering dimainkan dalam kelompok, memberikan kesempatan untuk bersosialisasi.

Melatih Konsentrasi: Permainan ini membutuhkan fokus tinggi, membantu melatih konsentrasi.

Relaksasi: Berada di alam terbuka dan bermain di lapangan hijau dapat memberikan perasaan relaksasi dan kedamaian.

F. Situs Permainan

Pegolf Amatir: Bermain untuk kesenangan pribadi dan tidak menerima hadiah uang.

Pegolf Profesional: Menjadikan golf sebagai profesi dan diperbolehkan menerima hadiah uang dalam turnamen.



Source :

Taekwondo

 

 Source : https://onlinecazinouribonus.ro

Taekwondo adalah seni bela diri yang berasal dari Korea Selatan, yang menggabungkan teknik tendangan, pukulan, dan tangkisan. Nama "taekwondo" terdiri dari tiga kata dalam bahasa Korea: "tae" (kaki), "kwon" (tangan), dan "do" (jalan atau seni), yang secara harfiah berarti "seni tangan dan kaki".

A. Sejarah

Setelah Perang Dunia II dan berakhirnya pendudukan Jepang di Korea, berbagai aliran seni bela diri Korea mulai berkembang, yang kemudian digabungkan menjadi taekwondo pada tahun 1950-an. Pada tahun 1959, Korea Taekwondo Association (KTA) didirikan untuk menyatukan berbagai aliran tersebut. Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1970-an melalui dua aliran, yaitu ITF dan WTF. Kedua aliran kemudian bersatu pada tahun 1981 menjadi Taekwondo Indonesia.

B. Teknik Dasar Taekwondo

Dalam taekwondo, terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh praktisi:

  1. Kuda-kuda (Seogi): Posisi dasar untuk menjaga keseimbangan dan kesiapan dalam melakukan serangan atau pertahanan. Contoh kuda-kuda meliputi joochoom seogi dan boem seogi. 
  2. Pukulan (Jireugi): Teknik menyerang dengan tangan. Jenis-jenis pukulan antara lain yeop jireugi (pukulan ke samping), chi jireugi (pukulan ke atas), dan momtong jireugi (pukulan ke tengah). 
  3. Tendangan (Chagi): Teknik menyerang dengan kaki, yang menjadi ciri khas taekwondo. Jenis-jenis tendangan meliputi ap chagi (tendangan ke depan), yeop chagi (tendangan ke samping), dan dwi chagi (tendangan ke belakang). 
  4. Tangkisan (Makki): Teknik bertahan untuk menangkis serangan lawan. Contohnya adalah are makki (tangkisan bawah) dan elgo makki (tangkisan bagian kepala). 
  5. Sabetan (Chigi): Teknik menyerang dengan gerakan memukul menggunakan bagian tangan tertentu. Misalnya, me jumeok naeryo chigi (sabetan ke bawah dengan kepalan tangan). 
  6. Pola (Poomsae): Serangkaian gerakan yang dihubungkan dalam urutan tertentu, mencakup teknik dasar dan lanjutan. Poomsae digunakan untuk melatih koordinasi dan aplikasi teknik dalam situasi yang terstruktur.

C. Tingkatan Sabuk

Dalam taekwondo, tingkatan kemampuan praktisi ditandai dengan warna sabuk yang dikenakan. Urutan tingkatan sabuk umumnya adalah:
  • Sabuk Putih: Melambangkan awal mula atau kesucian.
  • Sabuk Kuning: Menandakan dasar-dasar yang mulai dipahami.
  • Sabuk Hijau: Melambangkan pertumbuhan dan perkembangan teknik.
  • Sabuk Biru: Menunjukkan kematangan dalam teknik dan pemahaman.
  • Sabuk Merah: Mengindikasikan kesiapan untuk tingkat lanjut dan kewaspadaan.
  • Sabuk Hitam: Melambangkan penguasaan teknik dan filosofi taekwondo.
Setiap tingkatan sabuk memiliki sub-tingkatan yang harus dicapai sebelum naik ke tingkat berikutnya.

D. Filosofi Taekwondo

Taekwondo tidak hanya fokus pada pengembangan fisik, tetapi juga menekankan nilai-nilai moral dan etika. Lima prinsip utama dalam taekwondo adalah:
  • Kesopanan (Ye Ui): Menghormati orang lain dan berperilaku sopan.
  • Integritas (Yom Chi): Bersikap jujur dan memiliki moral yang baik.
  • Ketabahan (In Nae): Bersabar dan gigih dalam menghadapi tantangan.
  • Pengendalian Diri (Guk Gi): Mampu mengontrol emosi dan tindakan.
  • Semangat yang Tak Terkalahkan (Baekjul Boolgool): Memiliki tekad yang kuat dan pantang menyerah.
Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap praktisi taekwondo.

E. Manfaat

  • Melatih Kemampuan Bela Diri
  • Melatih Disiplin dan Ketekunan
  • Meningkatkan Kebugaran Tubuh
  • Mengembangkan Koordinasi dan Fleksibilitas

F. Kompetisi dan Pertandingan

Dalam kompetisi taekwondo, terdapat dua jenis utama:

1. Kyorugi (Sparring): Pertandingan antara dua atlet yang saling berusaha mencetak poin melalui teknik tendangan dan pukulan yang sah. Kyorugi telah menjadi cabang olahraga resmi di Olimpiade sejak tahun 2000. 

2. Poomsae (Pola): Kompetisi di mana atlet menampilkan serangkaian gerakan yang telah ditentukan


Source :

Catur ( Chess)

 

Source : https://images.app.

Catur adalah olahraga strategi yang dimainkan di atas papan persegi berukuran 8x8 kotak dengan 16 buah catur untuk setiap pemain. Permainan ini membutuhkan konsentrasi, perencanaan, dan kemampuan analisis tinggi. Walaupun tidak melibatkan aktivitas fisik yang intens, catur termasuk dalam kategori olahraga karena menguji keterampilan mental. Tujuan olahraga ini adalah agar masing-masing pemain mencoba dan sekakmat raja lawan.

Catur, merujuk pada pengertian versi Cambridge Dictionary, ialah olahraga yang dimainkan oleh dua orang di papan persegi, di mana setiap pemain memiliki 16 buah yang dapat dipindahkan di papan dengan cara yang berbeda.

Versi lain, yakni menurut Merriam-Webster, catur adalah olahraga untuk dua pemain yang masing-masing bergerak 16 buah sesuai dengan aturan yang ditetapkan di kotak-kotak dan mencoba untuk melakukan sekakmat raja lawan.

A. Sejarah

Olahraga catur menurut sebagian besar sejarawan berasal dari India pada abad kelima atau keenam. Bentuk catur yang paling awal diketahui adalah chaturanga, berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya 'empat unsur yang terpisah', karena memang di India kuno olaharaga catur dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda.

Menurut mistisisme India kuno, catur dianggap mewakili alam semesta sehingga sering dihubungkan dengan empat unsur kehidupan yaitu api, air, udara, dan tanah karena dalam olahraga catur menyimbolkan cara-cara hidup manusia.

Dari India, chaturanga menyebar dengan cepat ke Persia, yang lantas disebut chatrang. Ketika orang-orang Arab menginvasi Persia pada abad ketujuh, mereka menyebutnya shatranj dan mempopulerkannya ke seluruh dunia Arab.

Chaturanga juga kemungkinan nenek moyang dari game strategi Timur xiangqi (catur China), janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang).

Pada abad ke delapan, ketika bangsa Arab menyebarkan Islam ke Spanyol, catur mulai menyebar ke daratan Eropa hingga ke Jerman, Italia, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Rusia.

Masuk ke tanah Eropa, olahraga catur meningkat pesat. Banyak pertandingan dan turnamen diadakan dengan frekuensi yang lebih besar. Sedangkan sejarah catur di Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda pada waktu menjajah.

Awalnya, hanya orang Belanda yang memainkannya, baru menjelang kemerdekaan, mulai banyak orang Indonesia yang ikut memainkannya. Dengan tersebar luasnya olahraga catur secara global, peraturan-peraturan dalam catur yang mulai dibentuk sejak abad pertengahan dan terus dimodifikasi sampai awal abad ke-19.

Kini, peraturan-peraturan tersebut ditetapkan oleh badan pemerintahan catur internasional FIDE (Federation Internationale des Echecs) atau World Chess Federation, yang dibentuk pada tanggal 20 Juli 1924 dan bermarkas di Lausanne, Swiss.

B. Peraturan Dasar dan Gerakan Buah Catur

Setiap buah catur memiliki cara bergerak yang unik:
  • Raja: Dapat bergerak satu petak ke segala arah (horizontal, vertikal, atau diagonal).
  • Menteri (Ratu): Dapat bergerak sejauh mungkin ke segala arah (horizontal, vertikal, atau diagonal).
  • Benteng: Bergerak sejauh mungkin secara horizontal atau vertikal.
  • Gajah: Bergerak sejauh mungkin secara diagonal.
  • Kuda: Bergerak dalam pola 'L', yaitu dua petak ke satu arah dan kemudian satu petak tegak lurus, atau sebaliknya. Kuda adalah satu-satunya buah yang dapat melompati buah lain.
  • Pion: Bergerak satu petak ke depan; pada langkah pertama, pion dapat bergerak dua petak. Pion menangkap buah lawan dengan bergerak satu petak secara diagonal ke depan.

C. Strategi Dasar

Beberapa prinsip dasar dalam strategi catur meliputi:
  1. Kontrol Pusat Papan: Menguasai area tengah papan memberikan fleksibilitas dan ruang gerak bagi buah catur.
  2. Pengembangan Buah: Memindahkan buah catur ke posisi aktif dan strategis secepat mungkin.
  3. Keamanan Raja: Melindungi raja: biasanya dengan melakukan rokade, untuk menghindari serangan langsung.

D. Manfaat Catur

  1. Meningkatkan Kemampuan Kognitif : Melatih konsentrasi, ingatan, dan kemampuan memecahkan masalah.
  2. Mengajarkan Disiplin dan Perencanaan: Pemain harus memikirkan strategi jangka panjang dan mematuhi aturan permainan.
  3. Meningkatkan Kreativitas : Catur mengharuskan pemain berpikir di luar kebiasaan untuk menemukan langkah terbaik.
  4. Meningkatkan Kesehatan Mental : Bermain catur membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer.

E. Turnamen dan Kompetisi

Catur diakui secara resmi oleh Komite Olimpiade Internasional dan memiliki berbagai tingkat kompetisi, mulai dari lokal hingga internasional. Beberapa turnamen terkenal adalah:
  • Turnamen Kandidat: Ajang untuk menentukan penantang juara dunia.
  • Catur Olimpiade: Kompetisi tim internasional di bawah FIDE.
  • Grand Chess Tour: Rangkaian turnamen elit tahunan.

Artikel berikut ini dikutip dari beberapa sumber yang ada seperti berikut :


Archery (Panahan)

 

Source : https://images.app.

Panahan (archery) adalah salah satu olahraga yang dilakukan pemanah dengan cara menembakkan anak panah dengan bantuan busur untuk mencapai target atau sasaran tembak pada jarak yang sudah ditentukan. Berdasarkan pembinaan kondisi fisik, ada komponen-komponen fisik yang lebih spesifik untuk panahan, yaitu daya tahan, kekuatan, kelenturan, dan struktur atau akurasi. Dengan memiliki kekuatan otot dan daya tahan otot yang baik, maka akan memberikan keuntungan besar bagi pemanah untuk tampil di puncaknya. Di samping itu, memanah membutuhkan kekuatan otot tubuh bagian atas dan inti yang menggerakkan kelompok otot utama.

A. Sejarah Archery

Pada 100.000 tahun lalu terdapat suku Neanderathal telah menggunakan busur dan panah untuk melakukan perburuan serta pertahanan hidup dari serangan bahaya yang mengancam.

Para ahli purbakala dalam penggalian di Mesir juga menemukan tubuh seorang prajurit Mesir Kuno yang tewas terkena anak panah. Data menunjukkan bahwa kejadian itu terjadi kira-kira 2100 tahun sebelum masehi.

Literatur lain menuliskan bahwa sampai kira-kira tahun 1600 sesudah Masehi, busur dan panah merupakan senjata utama setiap negara dan bangsa untuk berperang.

Ada dua pendapat mengenai sejarah panahan ini, yang pertama berpendapat bahwa panah dan busur mulai dipakai dalam peradaban manusia sejak "era mesolitik" atau kira-kira antara 5000-7000 tahun yang silam, sedangkan pendapat kedua memercayai bahwa panahan lebih awal dari masa itu, yaitu dalam "era paleolitik" antara 10.000-15.000 tahun yang lalu.

Terlepas dari mana yang benar, yang jelas bahwa sebelum panahan menemui bentuknya sebagai olahraga seperti yang kita kenal saat ini, ternyata panahan telah melalui masa pertumbuhan yang panjang.

Di masa modern, panahan tidak lagi digunakan sebagai alat berburu dan senjata perang. Panahan sudah dialihfungsikan menjadi sebuah olahraga yang pastinya menyehatkan tubuh.

Pada 1600-an, olahraga ini sangat populer di Inggris. Turnamen memanah kali pertama diselenggarakan di Yorkshire, Inggris, pada 1673.

Pada 1760, dibentuk organisasi panahan di Inggris dan sejak itulah diselenggarakan turnamen panahan setiap tahunnya.

Pada 1844, diselenggarakan perlombaan panahan kejuaraan nasional Inggris yang pertama di bawah nama GNAS (Grand National Archery Society).

B. Peralatan Memanah

1. Busur Panah: 
Terdapat tiga jenis utama busur panah:
  • Recurve: Memiliki bentuk melengkung pada bagian ujung dan paling mudah dipelajari oleh pemula.
  • Longbow: Busur tradisional dengan desain sederhana dan panjang.
  • Compound: Menggunakan sistem katrol untuk mempermudah penarikan tali busur. 
2. Anak Panah: 
Terbuat dari berbagai bahan seperti kayu, aluminium, karbon, atau kombinasi keduanya. Anak panah harus memiliki kekakuan dan panjang tertentu sesuai dengan kebutuhan pemanah. 

3. Target: 
Sasaran berbentuk lingkaran dengan bagian tertentu untuk menentukan poin tembakan. Pada ajang Olimpiade, atlet panahan harus membidik target dari jarak 70 meter. 

4. Peralatan Pendukung: 
Meliputi pelindung dada (bracer), tempat anak panah (quiver), dan pelindung jari (finger tab) untuk mendukung kenyamanan dan keamanan saat memanah.

C. Teknik Dasar

  1. Posisi Tubuh (Stance): Berdiri dengan kaki selebar bahu, tubuh tegak, dan berat badan terbagi rata pada kedua kaki.
  2. Pegangan (Grip): Memegang busur dengan tangan yang tidak dominan, dengan pegangan yang rileks namun mantap.
  3. Menarik Tali (Draw): Menarik tali busur dengan tangan dominan hingga mencapai titik anchor, biasanya di sekitar wajah atau dagu.
  4. Membidik (Aiming): Mengarahkan pandangan ke target melalui alat bidik atau dengan teknik instingtif.
  5. Melepaskan (Release): Melepaskan tali busur dengan lembut dan konsisten untuk memastikan akurasi tembakan.
  6. Tindak Lanjut (Follow Through): Menjaga posisi tubuh dan tangan setelah melepaskan anak panah untuk memastikan stabilitas dan akurasi.

D. Peraturan Dasar

  • Penilaian: Target biasanya terdiri dari lingkaran konsentris dengan nilai berbeda, mulai dari 1 hingga 10 poin, dengan nilai tertinggi di pusat target.
  • Jarak Tembak: Dalam kompetisi resmi, jarak tembak bervariasi tergantung kategori, misalnya 70 meter untuk kompetisi Olimpiade.
  • Jumlah Anak Panah: Pemanah biasanya menembakkan sejumlah anak panah dalam satu seri, dan total poin dihitung untuk menentukan pemenang.

E. Manfaat Olahraga Panahan

  • Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Memanah membutuhkan perhatian penuh terhadap teknik dan target, sehingga melatih fokus.
  • Melatih Kekuatan Fisik: Menarik busur melibatkan otot-otot tubuh bagian atas, termasuk lengan, bahu, dan punggung.
  • Mengembangkan Kesabaran dan Disiplin: Proses belajar memanah memerlukan waktu dan ketekunan, sehingga membantu mengasah kesabaran.
  • Meningkatkan Kesehatan Mental: Aktivitas memanah dapat menjadi bentuk meditasi aktif yang membantu meredakan stres.


Jadi berikut beberapa materi singkat mengenai olahraga memanah. Berikut beberapa sumbernya:

Panjat Tebing (Rock Climbing)

 

Source by https://images.app.

Panjat tebing atau Rock climbing adalah olahraga alam bebas yang melibatkan pendakian pada permukaan vertikal, baik di alam terbuka maupun di dinding buatan. Olahraga ini mengutamakan kelenturan, kekuatan tubuh, kecerdikan, serta keterampilan dalam menggunakan peralatan atau tanpa peralatan untuk mencapai puncak tebing dengan memanfaatkan cacat batuan. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu. 

Ice Skating


Source by https://images.app.

Seluncur es atau ice skating adalah kegiatan berseluncur di atas es. Kegiatan ini dilakukan dengan pemakaian sepatu seluncur, dimana sebilah pisau baja yang tajam dipasang pada bagian dasar sepatu agar sepatu bisa meluncur di permukaan es. Ice skating dapat dilakukan karena gesekan antara pisau seluncur dan permukaan es menghangatkan es, dengan akibat mencairkan esnya sehingga tercipta lapisan licin. Ice skating dilakukan orang sebagai rekreasi atau olahraga musim dingin. 

A. Sejarah Ice Skating

Istilah seluncur es berasal dari kata ice skating atau skate yang berasal dari bahasa Jerman Kuno schake, yang berarti tulang kering. Kata serupa dalam bahasa Inggris Kuno adalah scatch, dan dalam bahasa Belanda: schaats.

Tulang rusa kutub atau tulang kuda yang diikat di bawah sepatu kulit merupakan bentuk pertama sepatu seluncur. Orang menggunakan sepatu seluncur dari tulang untuk berburu di fyord Finlandia dan Skandinavia sejak 17 abad yang lalu. Tulang kaki binatang dilubangi dan diikat dengan sepatu memakai sabuk kulit.

Sekitar abad ke-14, orang Belanda mulai memakai sepatu seluncur kayu dengan dasar sepatu terbuat dari besi. Sebatang tongkat dipegang orang sebagai alat bantu sewaktu berseluncur. Sekitar tahun 1500, orang Belanda mulai memasang pisau tipis di sepatu seluncur, dan tongkat tidak lagi diperlukan.

Pada abad ke-12, Belanda sudah memiliki sistem kanal yang rumit. Pekerja kanal memakai sepatu skat untuk pulang pergi ke tempat bekerja dan sewaktu bertugas. Sebagian di antaranya main balap seluncur untuk merebutkan hadiah uang. Pekerja kanal di Belanda kemungkinan besar adalah atlet balap seluncur es yang pertama.

Sepatu seluncur dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1848. Orang bebas dapat lebih bebas berputar-putar dan meloncat selama berseluncur.[3] Sekitar tahun 1865, atlet seluncur es Amerika Serikat Jackson Haines memperkenalkan pisau seluncur dari logam berikut plat sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi depan (toe pick) pada sepatu seluncur. Setelah adanya gerigi depan pada sepatu seluncur, orang mulai dapat melakukan lompatan dengannya.

Glaciarium di Inggris adalah arena es seluncur pertama di dunia yang menggunakan mesin pembuat lapisan es. Arena ini dibuka 7 Januari 1876 oleh John Gamgee di dalam sebuah tenda dalam bangunan kecil di Chelsea, London.

Pada 1914, John E. Strauss, seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau seluncur es dari sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu seluncur menjadi makin ringan dan kuat.

B. Jenis Jenis Ice Skating

  1. Figure Skating: Menggabungkan elemen tari dan gerakan akrobatik di atas es. Disiplin ini meliputi nomor tunggal, pasangan, dan ice dance
  2. Speed Skating: Berlomba untuk mencapai kecepatan tertinggi di lintasan es. Terdiri dari dua kategori utama: short track dan long track
  3. Ice Hockey: Olahraga tim yang dimainkan di atas es dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan menggunakan tongkat dan puck
  4. Bandy: Mirip dengan ice hockey, namun menggunakan bola dan dimainkan di lapangan es yang lebih besar. 
  5. Synchronized Skating: Tim yang terdiri dari 8-20 skater melakukan gerakan sinkron di atas es, menampilkan formasi dan pola yang kompleks.

C. Peralatan Dasar

Source by https://pin.it/5cUnwA4UL

  • Sepatu Seluncur (Ice Skates): Terdiri dari sepatu dengan bilah logam di bagian bawah. Jenis sepatu berbeda sesuai dengan disiplin yang dipilih, seperti figure skates, hockey skates, dan speed skates. 
  • Pakaian: Pakaian yang nyaman dan hangat, namun tetap memungkinkan pergerakan bebas. Untuk figure skating, kostum sering kali dirancang khusus untuk penampilan artistik.
  • Perlengkapan Pelindung: Termasuk helm, pelindung lutut, siku, dan pergelangan tangan, terutama penting bagi pemula dan pemain hockey.

D. Teknik Dasar

  1. Berdiri di Atas Es: Menjaga keseimbangan dengan menekuk lutut sedikit dan menjaga berat badan di tengah.
  2. Meluncur (Gliding): Dorong dengan satu kaki sambil meluncur dengan kaki lainnya, bergantian untuk menciptakan gerakan maju.
  3. Berhenti (Stopping): Salah satu teknik dasar untuk berhenti adalah dengan mengarahkan ujung depan kedua kaki ke dalam, membentuk huruf "V" terbalik, yang dikenal sebagai snowplow stop.
  4. Berbelok (Turning): Menggunakan teknik crossover, di mana satu kaki melintasi depan kaki lainnya untuk membantu berbelok dengan lebih tajam.

E. Manfaat

  • Meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. 
  • Bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular. 
  • Membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
  • Membangun keterampilan sosial melalui interaksi dalam tim atau kelompok

F. Tips untuk Pemula

  • Gunakan Perlengkapan yang Sesuai: Pastikan sepatu seluncur pas dan nyaman.
  • Pelajari Teknik Dasar: Mengikuti kelas atau pelatihan dengan instruktur berpengalaman sangat dianjurkan.
  • Berlatih Secara Teratur: Konsistensi akan membantu meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri.
  • Selalu Utamakan Keamanan: Gunakan perlengkapan pelindung dan hindari skating di area yang tidak aman.


Nah berikut beberapa informasi menarik mengenai Ice Skating yang dapat kalian pelajari. Untuk Informasi lebih lanjut dapat menuju pada sumber sumber berikut